Percaya Kalo Animator Indonesia Keren-Keren
Kalian yang membaca ini apakah kenal atau minimal pernah mendengar nama-nama seperti Rini Sugianto, Griselda Sastrawinata, Andre Surya, Cristiawan Lie, Marsha Cikita, dan Michael Reynold Tagore. Saya kurang yakin seratus persen kalau kalian tahu nama-nama yang saya sebutkan tadi, bahkan mungkin mendengar nama nya saja masih asing. Tapi bagaimana pertanyaan nya saya ganti, apakah kalian tahu judul-judul film seperti The Avengers, The Adventure of Tintin, The Hobbit, Kunfu Panda, Moster Aliens, Iron Man, Terminator dan Transformers. Untuk pertanyaan ini saya yakin seratus persen kalau kalian pasti tahu, paling tidak ada satu sampai tiga judul film lah yang mungkin teman-teman tahu atau bahkan sudah menonton nya di bioskop.
Saya kira wajar bila teman-teman tidak begitu familiar dengan nama-nama yang saya sebutkan dipertanyaan awal, meskipun nama-nama tadi adalah Animator Indonesia terkenal yang terlibat dibalik layar film-film animasi atau fiksi yang juga saya sebutkan tadi. Contoh Andre Surya, alumni Universitas Tarumanegara Jakarta jurusan Desain Komunikasi Visual ini adalah seorang Animator berskala dunia yang ikut andil dalam pembuatan Iron Man, Star Trek, Terminato Salvation sampai dengan Transformer: Revenge of the Fallen. Ada lagi Cristiawan Lie alumni ITB yang juga terlibat dalam pembuatan film Transformers 3, Gi Joe, Spiderman 4 dan Starwars. Selain Andre dan Cristiawan, empat nama yang saya sebutkan diatas juga semua terlibat dalam film-film Hollywood lain nya.
Sebenarnya ini bukan rahasia umum, dimana Indonesia memiliki bakat-bakat luar biasa dalam dunia animasi dan visual effect dalam industri perfilman berskala dunia. Pasti kalian juga sering mendengar berita dari portal berita mainstream yang memberitakan Animator-Animator sukses asal Indonesia yang sudah mendunia. Mereka bertebaran di penjuru dunia untuk memamerkan karya nya di dunia perfilman Hollywood. Meski sudah banyak Animator Indonesia yang berpengalaman berkerja dibalik layar film-film keren di dunia, nyatanya di Negeri sendiri masih belum ada film Animasi atau film fiksi yang kaya akan effect CGI (Computer Generated Imahery) yang tembus di pasar internasional. Meskipun begitu, tetapi nampaknya Indonesia tidak akan kekurangan generasi penerus untuk Animator-Animator handal dan bahkan tidak menutup kemungkinan film-film kita nantinya akan dapat dinikmati secara internasional.
Saat masih kuliah di Unisbank Semarang, saya sempat tertarik dunia animasi 3D. Saat itu saya aktif membuat modeling-modeling actor dengan menggunakan software Blender3D, walaupun toh setiap hasil yang saya ciptakan tidak begitu bagus tapi saya saat itu menikmatinya. Saya belajar dari banyak video-video tutorial di Youtube, sharing bersama teman-teman kampus dan juga ikut sharing di grub Facebook Blender Army Indonesia. Ini adalah hasil beberapa hasil modelling yang pernah saya upload di Facebook.
Saat saya masih aktif di grub FB Blender Army Indonesia, di situ lah saya percaya bahwa sebenarnya Animator kita hebat-hebat. Saya mulai gabung di grub tersebut saat semester akhir, padahal grub yang sekarang beranggotakan 38 ribu itu di isi banyak dari teman-teman yang masih sekolah di SMK/SMA atau bahkan ada yang SMP. Artinya jika mereka yang diusia muda sudah dapat menciptakan karya yang keren bagaimana di masa mendatang. Makanya kalimat saya tadi mengatakan bahwa Indonesia tidak akan kekurangan generasi penerus untuk menciptakan Animator-Animator berskala internasional.
Saya juga tadi menyinggung bahwa dimasa mendatang Indonesia akan menciptakan film-film animasi keren tingkat dunia, atau minmal tingkat asia. Dan sepertinya tahun 2020 adalah awal dari semua itu, industri perfilman kita mulai berani untuk menampilkan animasi-animasi lokal yang keren dibioskop. Contoh saja film berjudul Titus Mystry of The Enygma yang tayang dibioskop di awal tahun 2020, yaitu 9 Januari. Dilanjut bulan berikutnya, Februari ada Riki Rhino gantian tayang di bioskop. Satu lagi film animasi yang banyak ditunggu orang adalah Nussa garapan studio animasi The Little Giantz juga akan tayang di tahun yang sama, tahun 2020.
Jauh kebelakang sebenarnya film-film animasi kita juga sudah banyak bermunculan di bioskop, seperti Si Juki The Movie, Knight Kris, Petualang Singa Pemberani, Meraih Mimpi dan masih banyak yang lain. Bahkan ada yang mendapatkan beberapa penghargaan internasional seperti pada film Battle of Surabaya. Pada tahun 2018, film ini mendapatkan banyak penghargaan seperti Best Animation Hollywood Internasional Motion Picture Film Festivial 2018, Best Animation Film Euopean Cinematography Awards 2018, Best Animation Amsterdam Internasional Film Festival 2018 dan sederet penghargaan lain nya.
Jadi tidak ada alasan untuk tidak optimis pada generasi Animator-Animator hebat milik Indonesia.
Saya kira wajar bila teman-teman tidak begitu familiar dengan nama-nama yang saya sebutkan dipertanyaan awal, meskipun nama-nama tadi adalah Animator Indonesia terkenal yang terlibat dibalik layar film-film animasi atau fiksi yang juga saya sebutkan tadi. Contoh Andre Surya, alumni Universitas Tarumanegara Jakarta jurusan Desain Komunikasi Visual ini adalah seorang Animator berskala dunia yang ikut andil dalam pembuatan Iron Man, Star Trek, Terminato Salvation sampai dengan Transformer: Revenge of the Fallen. Ada lagi Cristiawan Lie alumni ITB yang juga terlibat dalam pembuatan film Transformers 3, Gi Joe, Spiderman 4 dan Starwars. Selain Andre dan Cristiawan, empat nama yang saya sebutkan diatas juga semua terlibat dalam film-film Hollywood lain nya.
Sebenarnya ini bukan rahasia umum, dimana Indonesia memiliki bakat-bakat luar biasa dalam dunia animasi dan visual effect dalam industri perfilman berskala dunia. Pasti kalian juga sering mendengar berita dari portal berita mainstream yang memberitakan Animator-Animator sukses asal Indonesia yang sudah mendunia. Mereka bertebaran di penjuru dunia untuk memamerkan karya nya di dunia perfilman Hollywood. Meski sudah banyak Animator Indonesia yang berpengalaman berkerja dibalik layar film-film keren di dunia, nyatanya di Negeri sendiri masih belum ada film Animasi atau film fiksi yang kaya akan effect CGI (Computer Generated Imahery) yang tembus di pasar internasional. Meskipun begitu, tetapi nampaknya Indonesia tidak akan kekurangan generasi penerus untuk Animator-Animator handal dan bahkan tidak menutup kemungkinan film-film kita nantinya akan dapat dinikmati secara internasional.
Saat masih kuliah di Unisbank Semarang, saya sempat tertarik dunia animasi 3D. Saat itu saya aktif membuat modeling-modeling actor dengan menggunakan software Blender3D, walaupun toh setiap hasil yang saya ciptakan tidak begitu bagus tapi saya saat itu menikmatinya. Saya belajar dari banyak video-video tutorial di Youtube, sharing bersama teman-teman kampus dan juga ikut sharing di grub Facebook Blender Army Indonesia. Ini adalah hasil beberapa hasil modelling yang pernah saya upload di Facebook.
Modelling Gundala |
Modelling Orang Biasa |
Belajar Rigging Robot |
Modelling Robot |
Saat saya masih aktif di grub FB Blender Army Indonesia, di situ lah saya percaya bahwa sebenarnya Animator kita hebat-hebat. Saya mulai gabung di grub tersebut saat semester akhir, padahal grub yang sekarang beranggotakan 38 ribu itu di isi banyak dari teman-teman yang masih sekolah di SMK/SMA atau bahkan ada yang SMP. Artinya jika mereka yang diusia muda sudah dapat menciptakan karya yang keren bagaimana di masa mendatang. Makanya kalimat saya tadi mengatakan bahwa Indonesia tidak akan kekurangan generasi penerus untuk menciptakan Animator-Animator berskala internasional.
Salah Satu Hasil Karya Anggota Blender Army Indonesia |
Salah Satu Hasil Karya Anggota Blender Army Indonesia |
Salah Satu Hasil Karya Anggota Blender Army Indonesia |
Saya juga tadi menyinggung bahwa dimasa mendatang Indonesia akan menciptakan film-film animasi keren tingkat dunia, atau minmal tingkat asia. Dan sepertinya tahun 2020 adalah awal dari semua itu, industri perfilman kita mulai berani untuk menampilkan animasi-animasi lokal yang keren dibioskop. Contoh saja film berjudul Titus Mystry of The Enygma yang tayang dibioskop di awal tahun 2020, yaitu 9 Januari. Dilanjut bulan berikutnya, Februari ada Riki Rhino gantian tayang di bioskop. Satu lagi film animasi yang banyak ditunggu orang adalah Nussa garapan studio animasi The Little Giantz juga akan tayang di tahun yang sama, tahun 2020.
Jauh kebelakang sebenarnya film-film animasi kita juga sudah banyak bermunculan di bioskop, seperti Si Juki The Movie, Knight Kris, Petualang Singa Pemberani, Meraih Mimpi dan masih banyak yang lain. Bahkan ada yang mendapatkan beberapa penghargaan internasional seperti pada film Battle of Surabaya. Pada tahun 2018, film ini mendapatkan banyak penghargaan seperti Best Animation Hollywood Internasional Motion Picture Film Festivial 2018, Best Animation Film Euopean Cinematography Awards 2018, Best Animation Amsterdam Internasional Film Festival 2018 dan sederet penghargaan lain nya.
Jadi tidak ada alasan untuk tidak optimis pada generasi Animator-Animator hebat milik Indonesia.
Post a Comment for "Percaya Kalo Animator Indonesia Keren-Keren"