Mendaftar di Institut Pertanian Bogor
Setelah proses yang panjang demi bisa melanjutkan studi S2 di UGM, nyatanya saya gagal lolos seleksi masuk jurusan Ilmu Komputer. Kecewa ?, "ya sudah pasti" tapi mau gimana lagi, mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih baik buat saya. Walaupun gagal, paling tidak saya sudah berusaha untuk dapat hasil yang lebih baik dan tidak menyerah sebelum perang.
Demi bisa lanjut studi pasca sarjana, akhirnya saya memutuskan untuk pindah haluan menuju Institut Pertanian Bogor. Karena waktu yang masih terbuka untuk daftar di IPB, saya akhirnya beranikan diri untuk mendaftar. Pada awalnya memang IPB bukan termasuk daftar Perguruan Tinggi yang saya inginkan, ntah kenapa karena berbagai perhitungan serta mendapatkan informasi dari berbagai sumber tentang IPB, maka saya berani untuk lanjut belajar di kota Bogor.
Sama pada saat mendaftar di UGM, saya harus kembali mempersiapkan dokumen-dokumen persyaratan masuk pasca sarjana IPB. Sebagian besar dokumen persyaratan tidak jauh beda pada saat daftar di Jogja, seperti ijazah atau transkip nilai, hanya saja di tambah dengan formulir-formulir yang harus disediakan seperti formulir keabsahan dokumen dan surat jaminan biaya, sedangkan untuk surat rekomendasi IPB mengharuskan tiga surat.
Kualifikasi pemberi rekomendasi untuk pendaftar Program Magister Sains (S2) minimal bergelar Magister, sedangkan untuk peserta Program Doktoral (S3) minimal bergelar Doktor. Jadi tanpa mengulur waktu, saya langsung meluncur ke kampus untuk mendapatkan tanda tangan dosen dan mendapatkan rekomendasi dari beliau. Berbeda saat meminta rekomendasi terdahulu ketika mendaftar di UGM, dimana saat itu hanya membutuhkan rekomendasi dari dua dosen saja.
Sedangkan surat rekomedasi dari IPB ada tiga lembar surat, dimana surat tersebut kita dapat dari laman pendaftaran IPB. Dari informasi yang saya dapat dari membaca tanya jawab di komentar blog salah satu mahasiswa IPB, mengatakan bahwa tiap surat rekomendasi tersebut dimasukan dalam amplop coklat supaya ketika bapak/ibu dosen mengisikan data rekomendasi lebih rahasia tanpa kita mengetahuinya, memang sih pada surat tersebut tertera tulisan "RAHASIA (mohon di kembalikan secara tertutup)".
|| Baca juga : Pengalaman Ikut TPA di UUO PT koperasi BAPPENAS
Untuk masalah TPA (Tes Potensi Akademik) tidak diwajibkan kepada seluruh pendaftar, TPA hanya wajib bagi mereka yang memiliki IPK 2,00-2,50 bagi pendaftar S2 dengan nilai TPA >=450 dan IPK 3,00-3,25 dengan nilai TPA >=475 bagi pendaftar S3.
Bagaimana dengan seleksinya ?, pada awal nya saya bingung apakah ada seleksi masuk berupa ujian seperti di Jurusan Ilmu Komputer UGM atau tidak. Di agenda pada laman pendaftaran tertulis seleksi calon pelamar tahap II di laksanakan pada tanggal 21 Juli sampai 4 Agustus 2017, sampai akhirnya saya mencoba menghubungi pihak kampus via email dan langsung di balas "Tidak ada tes". Ternyata dari informasi yang saya dapat, yang dimaksud seleksi calon pelamar adalah seleksi berkas-berkas yang telah kita kirim.
Kemudian setelah semua informasi dan dokumen lengkap, saya langsung bergegas mendaftar dengan di awali membuat akun pendaftaran sama seperti pendaftaran di UGM, hanya yang membedakan di IPB kita dapat melengkapi formulir pendaftaran dan mengupload dokumen setelah kita mendapatkan pin, dimana pin di dapat setelah kita terlebih dahulu membayar uang pendaftaran melalui BANK BNI atau melalui ATM. Untuk UGM sendiri ketika itu saya membayar uang pendaftaran setelah pengisian data dan dokumen sudah lengkap. Ya sebenarnya sama sih sistemnya, hanya di balik saja.
Oiya saya lupa, tidak menceritakan jurusan yang saya ambil di IPB. Jadi saya mendaftar untuk program studi Ilmu Komputer sama seperti saya mendaftar di UGM. untuk alasan kenapa saya memilih tetap Ilmu Komputer bisa di baca pada postingan saya yang berjudul seleksi masuk s2 ugm ilmu komputer
Setelah semua sudah selesai mulai dari membayar uang pendaftaran, pengisian data-data pribadi sampai dengan mengupload dokumen-dokumen persyaratan, selang beberapa hari email saya mendapatkan surat pemberiatahuan bahwa berkas yang saya upload sudah lengkap dan berhak untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya. Artinya saya tinggal menunggu hasil dari pengumuman di terima atau tidaknya.
Sekian cerita saya tentang pengalaman mendaftar di Institut Pertanian Bogor, semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membaca. Ingat Jangan menyerah sebelum berperang.
|| Baca juga : Cek Akreditasi Program Studi
Demi bisa lanjut studi pasca sarjana, akhirnya saya memutuskan untuk pindah haluan menuju Institut Pertanian Bogor. Karena waktu yang masih terbuka untuk daftar di IPB, saya akhirnya beranikan diri untuk mendaftar. Pada awalnya memang IPB bukan termasuk daftar Perguruan Tinggi yang saya inginkan, ntah kenapa karena berbagai perhitungan serta mendapatkan informasi dari berbagai sumber tentang IPB, maka saya berani untuk lanjut belajar di kota Bogor.
Institut Pertanian Bogor |
Sama pada saat mendaftar di UGM, saya harus kembali mempersiapkan dokumen-dokumen persyaratan masuk pasca sarjana IPB. Sebagian besar dokumen persyaratan tidak jauh beda pada saat daftar di Jogja, seperti ijazah atau transkip nilai, hanya saja di tambah dengan formulir-formulir yang harus disediakan seperti formulir keabsahan dokumen dan surat jaminan biaya, sedangkan untuk surat rekomendasi IPB mengharuskan tiga surat.
Kualifikasi pemberi rekomendasi untuk pendaftar Program Magister Sains (S2) minimal bergelar Magister, sedangkan untuk peserta Program Doktoral (S3) minimal bergelar Doktor. Jadi tanpa mengulur waktu, saya langsung meluncur ke kampus untuk mendapatkan tanda tangan dosen dan mendapatkan rekomendasi dari beliau. Berbeda saat meminta rekomendasi terdahulu ketika mendaftar di UGM, dimana saat itu hanya membutuhkan rekomendasi dari dua dosen saja.
Sedangkan surat rekomedasi dari IPB ada tiga lembar surat, dimana surat tersebut kita dapat dari laman pendaftaran IPB. Dari informasi yang saya dapat dari membaca tanya jawab di komentar blog salah satu mahasiswa IPB, mengatakan bahwa tiap surat rekomendasi tersebut dimasukan dalam amplop coklat supaya ketika bapak/ibu dosen mengisikan data rekomendasi lebih rahasia tanpa kita mengetahuinya, memang sih pada surat tersebut tertera tulisan "RAHASIA (mohon di kembalikan secara tertutup)".
|| Baca juga : Pengalaman Ikut TPA di UUO PT koperasi BAPPENAS
Untuk masalah TPA (Tes Potensi Akademik) tidak diwajibkan kepada seluruh pendaftar, TPA hanya wajib bagi mereka yang memiliki IPK 2,00-2,50 bagi pendaftar S2 dengan nilai TPA >=450 dan IPK 3,00-3,25 dengan nilai TPA >=475 bagi pendaftar S3.
Bagaimana dengan seleksinya ?, pada awal nya saya bingung apakah ada seleksi masuk berupa ujian seperti di Jurusan Ilmu Komputer UGM atau tidak. Di agenda pada laman pendaftaran tertulis seleksi calon pelamar tahap II di laksanakan pada tanggal 21 Juli sampai 4 Agustus 2017, sampai akhirnya saya mencoba menghubungi pihak kampus via email dan langsung di balas "Tidak ada tes". Ternyata dari informasi yang saya dapat, yang dimaksud seleksi calon pelamar adalah seleksi berkas-berkas yang telah kita kirim.
Kemudian setelah semua informasi dan dokumen lengkap, saya langsung bergegas mendaftar dengan di awali membuat akun pendaftaran sama seperti pendaftaran di UGM, hanya yang membedakan di IPB kita dapat melengkapi formulir pendaftaran dan mengupload dokumen setelah kita mendapatkan pin, dimana pin di dapat setelah kita terlebih dahulu membayar uang pendaftaran melalui BANK BNI atau melalui ATM. Untuk UGM sendiri ketika itu saya membayar uang pendaftaran setelah pengisian data dan dokumen sudah lengkap. Ya sebenarnya sama sih sistemnya, hanya di balik saja.
Oiya saya lupa, tidak menceritakan jurusan yang saya ambil di IPB. Jadi saya mendaftar untuk program studi Ilmu Komputer sama seperti saya mendaftar di UGM. untuk alasan kenapa saya memilih tetap Ilmu Komputer bisa di baca pada postingan saya yang berjudul seleksi masuk s2 ugm ilmu komputer
Setelah semua sudah selesai mulai dari membayar uang pendaftaran, pengisian data-data pribadi sampai dengan mengupload dokumen-dokumen persyaratan, selang beberapa hari email saya mendapatkan surat pemberiatahuan bahwa berkas yang saya upload sudah lengkap dan berhak untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya. Artinya saya tinggal menunggu hasil dari pengumuman di terima atau tidaknya.
Sekian cerita saya tentang pengalaman mendaftar di Institut Pertanian Bogor, semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membaca. Ingat Jangan menyerah sebelum berperang.
|| Baca juga : Cek Akreditasi Program Studi
Kak. Gimana kelanjutan mendaftar di ipb ?
ReplyDeleteformulir keabsahan dokumen itu ada di mana ya kak? terus apa ada biaya tambahan selain ukt, semisal di univ lain ada sumbangan pembangunan, matrikulasi dll..
ReplyDeleteterimakasih kak
Tidak ada biaya tambahan selain ukt. Tahun 2017 satu semesternya 9 jt.
Delete